Kisah Pasangan Beda Agama Di Indonesia
Di Indonesia, pernikahan beda agama sedang dianggap hal yang tabu. Sampai saat ini, orang-orang yang menikah beda agama sering berhasil cibiran dari wilayah sekitarnya. Belum Sedang birokrasi untuk menangani pernikahan beda agama di Indonesia cukup Berat Dalam beberapa Bab banyak orang menuding menikah di luar negeri.
Lihat : agama di indonesia
Tuturan soal pernikahan beda agama, satu orang hawa bernama Elizabeth Ayudya menuliskan cerita pengalamannya menikah beda agama dengan suaminya.
Cerita itu di buka dengan persambungan awal beliau dan sang suami di kantor tempat mereka bekerja. Sewaktu menamatkan menghubungkan kasih, mereka berhenti omongan soal modifikasi agama yang mereka anut. Hingga mereka pun sepakat untuk menambahkan hubungan dan beres mengidap segala akibat ke depannya. Karena diawal mulanya sempat mengaitkan hubungan cukup lama dan mubazir begitu saja, Elizabeth pun tak ingin hal itu terulang tengah pada hubungannya kali ini.
Akibatnya mereka menentukan untuk meneruskan hubungan ke tahap Benar-benar Sejak saat itu, tantangan mulai datang, apalagi dari pihak kelompok masing-masing. Sempat ada satu pihak yang menginginkan mereka menyetop satu agama yang dapat mereka anut bersama.
Hingga Hasilnya keduanya bisa valid kelompok dan semua sepakat jika mereka berdua menikah beda agama. Cerita berlanjut kala mereka menata berkas-berkas pernikahan dan terjadilah sinetron yang lebih parah, teruma era membereskan dokumen pernikahan di pemerintahan. Mahajana petugas belum menekuni aspek kesahihan pernikahan beda agama.
Dia Menuturkan pertama-tama mereka hendaklah menempuh kursus perencanaan perkawinan (KPP) di Gereja St. Paulus Kleca Surakarta. Kemudian mereka mesti merawat berkas-berkas administrasi yang lain dengan pihak kelurahan. Bahkan, sempat berjalan debat retakan mereka dengan Kepala Lurah terkait sah atau tidaknya pernikahan beda agama di Indonesia.
Namun sebelum itu, pihak kelurahan dan kecamatan tetap meyakini bahwa nikah yang umum itu kudu seiman. Mereka serta kebingungan patut mencatat pernikahan mereka di buku mana, pernikahan Katolik atau pernikahan Islam.
Mereka pun selanjutnya mengkonsultasikan hal itu ke Dinas Urusan Agama (KUA) dan Tulisan Biasa di Sleman. Sudah lewat trik dan tantangan, risikonya pihak Peringatan Sipil berhasil mengungkai untuk pihak kelurahan dan kecamatan bahwa gereja bisa menikahkan pasangan beda agama dan sah menurut negara. Pernikahan Elizabeth dan pasangan berlangsung di Gereja Katolik St. Jusus Staf Bergeser Catur.
0コメント